Senin, 11 Agustus 2014

DAHSYATNYA ENERGI MORAL




  
 DAHSYATNYA ENERGI MORAL
     OLEH :  H. M. FARID ANWAR
“ Dan apabila hamba hamba Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka ( jawablah ), bahwasanya aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi ( segala perintah Ku ) dan hendaklah mereka beriman kepada Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran “.     ( Q.S. Al Baqarah 186 )
  Dalam berusaha demi mengejar cita cita, pada umumnya manusia hanya mengandalkan kemampuan fikiran dan tenaga saja, sehingga sering kali melupakan aspek moralnya, dengan demikian yang terjadi justru semakin sulit dan jauh dari barokah dalam mencapainya.                              Sebagai renungan dibawah ini sebuah kisah dari Nabi s.a.w.  yang pernah terjadi, disampaikan oleh sahabat ‘Abdullah bin Umar.
TERKURUNG
            Dari ‘Abdullah bin Umar r.a. dari Rasulullah s.a.w. bersabda : “ Pada suatu ketika ada tiga orang dalam perjalanan, tiba tiba mereka ditimpa hujan lebat. Karena itu mereka masuk kedalam gua sebuah bukit. Tiba tiba dari puncak bukit jatuh sebuah batu besar menutup rapat pintu gua itu sehingga mereka terkurung didalam.
TAWASHSHUL DENGAN AMAL
Maka berkata mereka sesamanya  : “ Marilah kita ingat ingat amal sholih yang pernah kita lakukan karena mencari ridlo Allah. Berdo’alah kepada Allah Ta’ala mudah mudahan karena amal sholih kita itu Allah membukakan pintu bagi kita.
SANTUN PADA ORANG TUA
Maka berdo’alah orang pertama : “ ya Allah aku mempunyai ibu bapak yang keduanya sudah tua, seorang isteri dan beberapa anak yang masih kecil kecil, yang kesemuanya manjadi tanggunganku. Bila aku pulang dari menggembala kuperas susu untuk mereka, dan yang pertama tama kuberi minum adalah ibu bapakku yang sudah tua itu, kemudian baru anak anakku. Pada suatu hari aku terlambat pulang dari mencari kayu bakar. Sampai di rumah hari sudah malam kudapati kedua orang tuaku sudah tidur. Seperti biasa lebih dahulu kuperas susu kemudian kubawa untuk orang tuaku. Aku berdiri dekat kedua beliau aku tak sampai hati membangunkannya dari tidur mereka yang lelap. Dan aku tak mau memberikan susu itu kepada anak anakku sebelum orang tuaku meminumnya lebih dulu. Padahal anak anakku yang masih kecil kecil itu menangis di kakiku minta susu. Demikian aku dan anak isteriku senantiasa dalam keadaan demikian sehingga terbit fajar.
“ Ya Allah Engkau tahu bahwa aku berbuat demikian karena mencari keridloan Mu, maka tolonglah bukakan pintu gua ini bagi kami agar kami dapat melihat langit “. Kemudian dibukakan Allah pintu gua itu sedikit sehingga mereka dapat melihat langit.                   
KUAT MENAHAN SYAHWAT
Kemudian orang kedua berdo’a : “ Ya Allah aku mempunyai seorang paman yang  mempunyai seorang anak gadis. Aku Sangat mencintai anak gadis pamanku layaknya cinta seorang pemuda kepada seorang dara. Kemudian kuminta ia menjadi isteriku, tetapi dia menolak permintaanku sebelum aku menyerahkan kepadanya seratus dinar. Maka dengan susah payah kukumpulkan uang seratus dinar, kemudian kuberikan kepadanya, ketika aku hendak menyetubuhinya ia berkata kepadaku : “ Hai ‘Abdullah takutlah kepada Allah !, janganlah engkau buka cincin ( kegadisan ) melainkan dengan cara yang syah ( nikah ) “. Mendengar kata katanya itu aku langsung berdiri dan pergi meninggalkannya. “ Ya Allah Engkau tentu tahu aku melakukan yang demikian itu karena menghendaki ridlo Mu. Karena itu tolong bukakan pintu gua ini bagi kami ! “. Maka terbukalah pintu gua sedikit.
JURAGAN AMANAT
Kemudian berdo’a orang yang ketiga pula : “ Ya Allah Aku pernah mengupah seorang pembuat peti tempat padi, ketika pekerjaannya telah usai dia meminta upah kepadaku, kemudian kuberikan upah semacam padi, tetapi dia menolak menerimanya. Namun kemudian padi sebagai upahnya itu kutanam untuknya, dan hasilnya kukumpulkan kemudian kubelikan sapi dan kugembalakan. Kemudian dia datang kembali kepadaku dan berkata : “ Takutlah kamu kepada Allah !, jangan mengambil hakku “. Aku menjawab : “ Pergilah ke padang rumput tempat gembala sapi sapi itu dan ambillah sapi sapi itu semuanya “. Dia menjawab :   Takutlah kepada Allah jangan memperolokku “. Aku Berkata : “  Ambillah sapi sapi itu semuanya dan gembalakanlah untukmu ! “. Kemudian diambillah sapi sapi itu  kemudian dia pergi. “ Ya Allah tentu Engkau tahu aku berbuat demikian karena mencari keridloan Mu juga, maka tolonglah bukakan pintu gua ini bagi kami ! “. Maka terbukalah pintu gua semuanya. ( H. R. Muslim )
Begitu dahsyatnya kekuatan amal sholih dan do’a sehingga mampu membuka batu yang menutup mulut gua !. Ketika mulut gua tertutup, pasti mereka sudah berupaya dengan sekuat tenaga dan fikirannya, namun karena besarnya batu usahanya sia sia. Sebagai andalan terakhir diputuskannya berdo’a kepada Yang Maha Kuasa.
BERKAT TAWADLDLU’ DAN HORMAT                                                      Bila ditelaah orang pertama berdo’a dengan berwashilah (  perantara ) amalnya dengan berbuat baik pada kedua orang tuanya, betapa tinggi nilai memulyakan kedua orang tua dihadapan Allah demi mengharap ridlo Nya, sehingga Allah mengabulkan do’anya.
 Namun sayang saat ini banyak yang lupa mengamalkannya, khususnya dikalangan anak muda, Na’udzu billahi min dzaalik.
BERKAT MENAHAN  SYAHWAT
    Orang kedua do’anya makbul berkat kuatnya menahan nafsu syahwatnya, yang saat ini justru tanpa malu malu para penyanyi mengumbar aurat dan goyangannya yang merangsang birahi diatas pentas, bahkan dengan bangganya berciuman dihadapan umum. Tidak hanya sampai disini perbuatan tanpa malu dilakukan, bahkan sekarang berkat kemajuan alat telekomunikasi yang canggih dimanfaatkan pula untuk menawarkan diri guna mengajak maksiat tanpa rasa malu. Na'udzu billaahi min dzaalik.
BERKAT AMANAT

       Demikian pula halnya dengan orang ke tiga, do’anya dikabulkan berkat kejujurannya menjaga hak ( upah ) buruhnya. Subhaanallah. 
            Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah Nya agar prilaku kita terjaga dan selalu berada di jalan Nya. Amiin. 


     KISAH TAULADAN
                                      PERNIAGAAN MENGUNTUNGKAN
            Para sahabat adalah membela dan banyak berkorban demi agama Islam. Mereka adalah sebaik baik penolong dan berani membela agama walaupun harus membayar dengan harga mahal.
           Ketika Islam mengajak mereka hijrah, dengan cepat mereka menyambutnya, dengan meninggalkan Mekkah walau hati mereka rindu  pada kota kelahirannanya. Namun mereka lebih mengutamakan aqidah dari pada tempat mainnya ketika masih kanak-kanak, tempat yang penuh dengan kenangan indah.
           Ketika Islam mengajak berjihad, ternyata mereka  prajurit-prajurit tangguh yang tidak dihinggapi rasa takut. Mereka berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya.
           Demikian yang terjadi pada diri Shuhaib ketika pergi menyusul Nabi s.a.w. berhijrah, ada beberapa orang quraisy membuntutinya. Mereka berkata kepada Shuhaib : " Dulu engkau datang kepada kami dalam keadaan tidak mempunyai apa apa, kemudian hidup bersama kami dan mendapatkan harta yang banyak dan menjadi orang seperti sekarang ini. Tiba tiba engkau ingin keluar dengan membawa semua hartamu. Demi Allah hal itu tidak akan pernah terjadi ".            
Kemudian Shuhaib turun dari tunggangannya, dikeluarkannya anak panah dari tempatnya sambil berkata : " Wahai kaum Quraisy, kalian sudah tahu bahwa aku termasuk orang paling ahli memanah diantara kalian. Demi Allah, kalian tidak akan menyentuhku kecuali akan aku bidik dengan semua anak panahku, kemudian aku akan menebas dengan pedangku ini selama dia berada ditanganku. Ayo lakukan apa yang kalian inginkan ! ".
Kemudian Shuhaib bertanya : " Bagaimana bila aku tinggalkan semua hartaku untuk kalian, apakah kalian akan membiarkan aku pergi ? ". Mereka menjawab : " Ya ". Maka Shuhaib meninggalkan semua hartanya untuk mereka. Ketika sampai ke hadapan Rasulullah s.a.w di Madinah beliau bersabda : " Telah beruntung perniagaanmu hai Abu Yahya, telah beruntung perniagaanmu hai Abu Yahya." Dan turunlah firman Allah s.w.t. : " Dan diantara manusia itu ada seorang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah ". ( Q.S. Al Baqarah 207 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar