Sabtu, 30 Agustus 2014

FIRAUN TAUBAT SAAT SEKARAT

                 FIR’AUN TAUBAT SAAT SEKARAT
                                      Oleh: H.M FARID ANWAR
“ Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, kemudian mereka diikuti oleh Fir'aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka), hingga bila Fir'aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia : " Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang orang yang berserah diri (kepada Allah) ". ( Q.S. Yunus 90 )
            
Karena kebesarannya, ketika bertahta Fir’aun sempat membangun beberapa  piramid yang ketinggiannya sampai mencapai 220 m (piramid cheops). Fir’aun dikenal sangat bengis dan kejam. Karena ramalan ahli nujumnya yang mengatakan bahwa kelak akan ada seorang laki laki yang akan menumbangkan kerajaannya, maka setiap bayi laki yang lahir diperintah membunuhnya.
“ Dan (ingatlah) ketika Kami selamatkan kamu dari (Fir'aun) dan pengikut pengikutnya, mereka menimpakan kepadamu siksaan yang seberat beratnya, mereka menyembelih anak anakmu yang laki laki dan membiarkan hidup anak anakmu yang perempuan. dan pada yang demikian itu terdapat cobaan cobaan yang besar dari Tuhanmu. ( Q.S. Al Baqarah 49 )
Kekejamannya tak hanya membunuh ribuan bayi, bahkan Fir’aun sempat memproklamirkan dirinya sebagai Tuhan !.
TENGGELAM                                                                                            
Guna menyelamatkan kaumnya dari kekejaman Fir’aun, Nabi Musa a.s. hijrah  beserta Bani Israil dari Mesir ke Palestina, Fir'aun beserta pasukan terus mengejarnya. Sesampai di tepi laut Merah sebelah Utara, Allah memerintah Nabi Musa agar memukul laut dengan tongkatnya.
Setelah perintah dilaksanakan Musa a.s., dengan Kekuasaan Allah laut terbelah dan terbentanglah jalan ditengah laut Merah, kemudian Nabi Musa menyeberang dengan selamat beserta kaumnya. Sedang Fir'aun dengan pasukannya yang sedang mengejar tenggelam, karena ketika berada ditengah, air laut menutup kembali.
“ Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, kemudian Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan( Q.S. Al Baqarah 50 )                                                                        
TAUBAT
Ketika ajal menjelang tiba, semua pasti akan menyaksikan hal hal ghoib yang tidak pernah disaksikan dialam dunia, fenomena ini juga dialami Fir’aun ketika tenggelam dan menjelang kematiannya, sehingga dia yakin adanya Allah dan bertaubat : " Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang orang yang berserah diri (kepada Allah) ".           
Namun akankah taubatnya diterima ?.     
SEBELUM KE KERONGKONGAN
Atas Kemurahan Nya pintu taubat tetap terbuka bagi siapa saja, selama nyawa belum sampai ke kerongkongan ( sakarotul maut )
Dari ‘Abdurrahman ‘Abdullah bin Umar bin Khaththab r.a. dari Nabi s.a.w. beliau bersabda : “ Sesungguhnya Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung akan menerima taubat seseorang sebelum nyawanya sampai ke kerongkongan “. ( H.R. At Turmudzy )
Atas dasar sabda Nabi s.a.w. ini jelas bahwa taubat Fir’aun jelas terlambat !, artinya dia mati dalam keadaan kafir, kelak akan tetap menanggung beban kedzalimannya.
 JASADNYA DISELAMATKAN
Atas Kekuasaan Allah jasad Fir’aun diselamatkan Allah, sebagai bukti bahwa Fir’aun yang berkuasa dan pernah mengaku sebagai Tuhan benar benar ada. Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu (Fir’aun) supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda tanda kekuasaan kami. ( Q.S. Yunus 92 )
Menurut sejarah setelah Fir'aun tenggelam mayatnya terdampar di pantai dan diketemukan orang orang Mesir kemudian dibalsem ( mummi), sehingga jasadnya utuh sampai sekarang dan dapat disaksikan di musium Mesir.
Kebenaran Firman Allah makin nampak, ketika para archeolog (ahli purbakala / ahli sejarah) modern mengadakan penelitian pada jasad Fir’aun, dan......ternyata. menemukan banyak larutan yang mengandung zat garam (Natrum Clor), dengan demikian jelas terbukti bahwa jasad Fir’aun memang benar benar pernah tenggelam di laut. Allaahu Akbar Maha benar firman Allah Yang Maha Agung !!!.


KISAH TAULADAN
PERJALANAN AKHERAT
Memang banyak yang pada lengah, bahwa hidup pada hakekatnya merupakan  sebuah perjalanan, perjalanan yang bermuara pada kematian, sehingga banyak yang pada lupa pada kenyataan ini, sehingga tujuan perjalanan jadi berubah arah seakan akan hidup akan selamanya,
Suatu ketika lorong lorong kota Madinah tergenang air tanahnya pada basah akibat ditimpa hujan deras, salah seorang warga melihat Imam Zainal Abidin berjalan di atas lumpur sambil menggendong seonggok karung.
“ Anda akan kemana ditengah malam begini di kala hujan deras mengguyur ? “, tanyanya heran.    
“ Aku sedang mengadakan perjalanan, dan ini adalah bekal yang aku bawa “, jawab Imam.
Kemudian lelaki tersebut menawarkan diri untuk membawakan karung yang dibawa Imam, namun Imam Zainal Abidin menolaknya dengan santunnya :
“ Biar saya bawa sendiri, tidak seberapa berat kok “. 
Pada keesokan harinya lelaki tersebut melihat Imam sedang khusyu’ melaksanakan sholat di Masjid Nabawi, dia heran melihat keberadaan Imam yang tak jadi meneruskan perjalanan sambil bertanya :
“ Nampaknya anda membatalkan perjalan Ya ? “.
“ Perjalananku tidak seperti yang kau duga, perjalananku adalah perjalanan ke akherat, sedang bekal yang kubawa tadi malam tak lain adalah sedekah buat kaum fakir miskin yang memerlukam  “, jawab Imam dengan entengnya, yang membuat orang tadi makin keheranan.
Lelaki tesebut manggut manggut tanda faham walau masih diselimuti rasa heran, karena betapa dalam makna perjalanan sang Imam yang ternyata mengandung dan tersirat makna yang dalam, yang jarang difahami semua orang.
Melihat orang tersebut merenung terpaku, Imam menjelaskan dengan hidmad : “ Sebaik baik perjalanan adalah perjalanan ke akherat dan sebaik baik bekal adalah adalah taqwa “.
Semoga kita tidak lupa tujuan perjalanan hidup dengan membawa bekal taqwa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar