Kamis, 28 Agustus 2014

UNGKAPAN TERIMA KASIH





     UNGKAPAN TERIMA KASIH

" Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. ( Sambil berkata ) “ Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridlaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula ( ucapan ) terimakasih ".
(Q.S. Al Insan 8-9) 

Alangkah mulia memberikan makanan kepada sesama, lebih lebih kepada kaum dhu'afa yang sangat membutuhkannya. Betapa tidak ?, bukankah ada keperdulian dan berbagi rasa kepada yang sengsara, berarti mampu menekan sikap mementingkan diri sendiri saja, ini pertanda jiwa yang sehat artinya !.
Apalagi bila dilakukan hanya atas dasar mengharap ridlo Allah semata.
MENGHARAP RIDLO ALLAH
Pada akhir ayat tersebut ada penekanan : " Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridlaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula ( ucapan ) terimakasih ".                                                     
Dengan demikian balasan dan ucapan terima kasih tidak dibutuhkan dan tidak perlu diharapkan, karena hanya mengharap ridlo Allah, artinya hanya mengharap ampunan dan pahala !. Maka ketika seseorang yang dengan ikhlasnya  menolong atau memberikan sesuatu, berarti ia sudah siap walau yang ditolong atau diberi tidak membalas dan tidak mengucapkan terima kasih.
Memang ada orang yang tak tahu diri, ketika diberi justru mencaci karena gengsi. Kata orang jawa ditolong malah mentung ( ditolong justru memukul ).
Menghadapi type orang macam ini jika tidak dilandasi ajaran agama, jiwa jadi kecewa dibuatnya, bahkan amalnya jelas tidak diterima karena ngedumel atau nggrundel kata orang Jawa.                       
UNGKAPAN TERIMA KASIH
Sudah menjadi kebiasaan ketika orang diberi sesuatu atau ditolong, akan membalas dengan ungkapan ucapan : Terima kasihmatur nuwun ( bhs. Jawa ), matur suksume  ( bhs. Bali ),  hatur nuhun ( bhs. Sunda ), mator slangkong ( bhs. Madura ).syukkron ( bhs. Arab ), thank you ( bhs. Inggris ), kamsia ( bhs. Cina ), Ungkapan ucapan tersebut sudah menjadi suatu kebiasaan yang  sudah mengakar pada berbagai suku dan bangsa, sebagai ungkapan rasa balas budi yang telah diterimanya.
Namun sadarkah ?, bahwa ungkapan tersebut hanya sebatas hubungan antar manusia, hanya bersifat horisontal, yang tidak membekas sampai keakherat !.
SYUKUR TERHADAP MANUSIA
Dengan indahnya agama mengajarkan, bahwa ungkapan rasa syukur ( terima kasih ) seyogyanya ada pada tiap pemeluknya, walau terhadap sesama manusia.
            Nabi s.a.w. bersabda : " Melahirkan atas nikmat Allah sebagai tanda syukur ( kepada Nya ) dan meninggalkannya berarti mengingkarinya. Dan barangsiapa yang tidak bersyukur atas yang sedikit, berarti tidak mensyukuri yang banyak. Dan barangsiapa yang tidak mensyukuri terhadap manusia, berarti ia tidak mensyukuri atas nikmat Allah ". ( H.R. Baihaqi )
Beliau juga bersabda : " Tiada mensyukuri Allah, orang orang yang tidak mau mensyukuri manusia ".  ( H.R. Turmudzi )
Bersyukur ( berterima kasih ) kepada sesama manusia merupakan tuntunan agama, pertanda bahwa ia bersyukur pada Allah Ta’ala, demikian pula sebaliknya bila tidak pandai bersyukur pada sesamanya, berarti tidak mensyukuri nikmat Allah Ta’ala.  
Jadi mengharap balasan dan ucapan terima kasih tidak diajarkan dalam agama, justru cara mensyukuri ditekankan terhadap pemberian yang diterimanya.
UNGKAPAN DENGAN DO'A
Cara mengungkapkan rasa terima kasih berbeda dengan yang  dilakukan  pada umumnya, yang hanya sebatas hubungan antar manusia saja, sehingga tidak membekas sampai keakherat. Justru agama mengajarkan ungkapan ini sampai membekas  keakherat !, yakni dengan cara mendo'akan, indah bukan ?.
Dengan demikian sangat bermanfaat bagi yang dido’akan dan yang mendo'akan. Yang dido'akan akan diberi manfaat oleh Allah, sebagaimana do'a yang dipanjatkan. Yang berdo'a mendapat pahala karena memanjatkan do’a bagi kebaikan yang telah membantu atau menolongnya.
DIBALAS SYURGA
Orang yang memberi karena mengharap ridlo Allah semata, tidak mengharap ucapan terima kasih, apalagi balasan, akan dibalas dengan kenikmatan luar biasa di syurga yang penuh kenikmatan :   
" Maka Allah memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka keceriahan dan kegembiraan. Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabarannya ( dengan ) surga dan ( pakaian ) sutera.
Didalamnya mereka duduk bersandar diatas dipan, mereka tidak merasakan didalamnya ( teriknya ) matahari dan tidak pula dingin yang berlebihan. Dan naungan ( pohon pohon ) nya dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah mudahnya.
Dan diedarkan kepada mereka bejana bejana dari perak dan piala piala yang bening laksana kristal, ( yaitu ) Kristal  yang jernih terbuat dari perak, mereka tentukan ukurannya yang sesuai ( dengan kehendak mereka ).
Didalam syurga itu mereka diberi minum segelas ( minuman ) yang campurannya adalah jahe. ( yang didatangkan dari ) sebuah mata air surga yang dinamakan salsabil.
Dan mereka dikelilingi oleh pelayan pelayan muda yang tetap muda, apabila kamu melihat mereka, kamu akan mengira mereka, mutiara yang bertaburan. Dan apabila kamu melihat di sana ( surga ), niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar.
Mereka memakai pakaian sutera halus yang hijau dan sutera tebal dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih ". ( Q.S. Al Insan 11- 21 )
BALASAN LUAR BIASA
Dari keterangan firman Allah tersebut, jelas bahwa kelak balasan yang akan diberikan pada para hambaNya yang sabar dan suka berbuat baik adalah :
1. Dibalas dengan syurga. 2. Dipelihara dari kesusahan, berwajah ceria dan hatinya gembira. 3. Memakai pakaian sutera. 4. Duduk diatas dipan, dalam cuaca sejuk, dalam naungan pohon yang buahnya mudah dipetik. 5. Diedarkan minuman dengan piala kristal bening terbuat dari perak. 6. Diberi minuman campuran jahe dari sumber mata air salsabil. 7. Dilayani pelayan yang tetap muda bagai mutiara bertaburan. 8. Ditambah berbagai macam kenikmatan  dan kerajaan besar. 9. Memakai gelang perak. 10. Minuman yang bersih.    
BERKAT BERBUAT BAIK TANPA PAMRIH
Kenikmatan yang akan diberikan kelak berkat amal sholih yang telah dikerjakan oleh para hamba yang sabar, yang suka memberikan makanan yang masih baik, dan masih disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan para tawanan.
Pemberian yang dilakukan hanya atas dasar mengharap ridlo Allah semata, tidak mengharap balasan dan tidak mengharap ucapan terima kasih.
Begitu mulya dan tulus jiwanya, karena semata mata hanya atas dasar melaksanakan tuntunan Nya dan jauh dari mengharap pujian !. Sikap tulus dan mulia inilah yang menjadikan Allah membalasnya dengan berbagai kenikmatan kelak di hari kebangkitan.
DO’A LEBIH MANFAAT
Dengan demikian cara mengungkapkan rasa syukur akan lebih indah bila diganti dengan do'a, agar lebih mengarah dalam melaksanakan tuntunan agama, dan nampak pula identitas sebagai ummat beragama, sekaligus lebih bermanfaat karena membekas sampai ke akherat dan juga tetap terjalin hubungan kemanusiaan, artinya hubungan horisontal dan vertikal tercapai keduanya.
Dari Abdullah bin AbI Aufa r.a. katanya, bila suatu kaum datang pada Rasulullah s.a.w. dengan membawa zakat mereka, beliau berdo'a : " Alloohumma sholli 'alaihim  ( Ya Allah berilah mereka rahmat  ) ".  ( H.R. Bukhari Muslim )            
Demikian sempurna dan indah Nabi memberi tuntunan, sehingga yang memberi merasa lega karena dido'akan, demikian juga yang diberi ada rasa syukurnya karena telah ditolong atau diberi, karena pada hakekatnya pemberian atau pertolongan tersebut  dari pemberian Allah juga !, cuma lewat perantaraan hamba Nya.
Ungkapan terima kasih bisa juga dengan kalimat : " Jazaakumulloohu khoiron katsiiro ( semoga Allah menambahkan kebaikan yang banyak kepada anda ) ".
Semoga Allah memberikan kekuatan untuk dapat melaksanakan tuntunan Nya.

MUTIARA HADITS
BERBAKTI PADA ORANG TUA YANG TELAH WAFAT
Pada waktu saya duduk bersama Rasulullah s.a.w. tiba tiba seorang laki laki dari bani salmah datang kemudian bertanya : " Wahai Rasulullah apakah masih dapat saya lakukan untuk berbakti kepada dua ibu bapakku sesudah meninggalnya ? ", Nabi s.a.w. menjawab : " Ada yakni berdo'a dan memohonkan ampun untuknya, dan memenuhi segala pesanannya dan semua janjinya, dan menghubungi sanak keluarganya yang harus dihubungi lantarannya, selain itu menghormati dan memuliakan teman temannya ". ( H.R. Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban )  
Begitu besar nilai jasa kedua orang tua terhadap putra putrinya, sehingga agama menghargai dengan memberi keluasan untuk masih bisa berbuat baik kepada keduanya, walau sudah meninggal dunia, Alhamdulillah.  
Namun sayang masih banyak umat Islam yang belum tahu terhadap tuntunan agamanya, sehingga banyak yang tidak melaksanakannya. 









1 komentar: