NILAI KEBAIKAN
OLEH
: H. M. FARID ANWARÉ
“……Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan,
niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah dan sesungguhnya sebaik baik bekal
adalah taqwa, dan bertaqwalah kepadaKu hai orang orang yang berakal “. ( Q.S. Al Baqarah 197 )
Menyaksikan berita t.v.
sehari hari hati dibuat ngeri dan heran, betapa tidak ? !, mulai pencurian
dengan kekerasan, perkosaan, pembunuhan, bahkan sampai memutilasinya, penggusuran, tawuran. Bahkan yang
sangat memalukan, dilembaga tinggi negara pun ikut ikutan, dengan saling adu
jotos yang tak pantas ditonton pemirsa yang berjumlah jutaan..
Dengan demikian menimbulkan
kesan bahwa kekejian dan kekerasan merupakan hal biasa dan wajar sekali. Ini
pertanda bahwa penyakit hati sudah merambah hati anak negeri, sehingga berbuat
baik seolah berat dan dijauhi.
JENJANG
BERBUAT BAIK
Apalah arti berbuat kekejian
yang hanya memperturutkan nafsu setan, dan tak akan membuat hati jadi nyaman, bahkan
kelak akan diminta pertanggung jawaban di hari kebangkitan !. Mestinya harus
memperbanyak kebaikan, yang akan membuat
hati jadi tenang dan nyaman, senyampang nafas masih dikandung badan.
Dari
Abu Dzar Jundub bin Junadah r.a. berkata : “ Saya bertanya kepada Rasulullah
s.a.w. : “ Wahai Rasulullah amal perbuatan apa yang paling utama ?. Beliau
menjawab : “ Iman kepada Allah dan dan berjuang pada jalan Nya. Saya bertanya :
“ Memerdekakan budak macam apa yang paling utama ?. Beliau menjawab : “
Memerdekakan budak yang sangat disayang oleh tuannya dan yang paling mahal
harganya “. Saya bertanya : “ Seandainya
saya tidak mampu berbuat seperti itu bagaimana ? “. Beliau menjawab : “ Kamu
membantu orang yang bekerja atau menyibukkan diri agar tidak sia sia hidupnya
“. Saya bertanya lagi : ” Wahai Rasulullah bagaimana seandainya saya tidak
mampu melakukan sebagian dari pekerjaan
itu ? “. Beliau menjawab : “ Kamu jangan berbuat jahat kepada sesama manusia,
karena sesungguhnya yang demikian itu termasuk shodaqoh pada dirimu “. ( H.R. Bukhari dan Muslim )
Begitu seriusnya
orang dulu dalam mengejar kebaikan, sehingga bertanya pada Nabi tentang berbagai
macam bidang kebaikan.
CABANG IMAN
Iman bukan sekedar keyakinan
atau pengakuan, namun harus dibuktikan dalam bentuk amalan, apalah arti iman
bila tidak membuahkan amalan yang bermanfaat ?. Bahkan justru akan jadi cibiran
dan cemoohan
Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi
s.a.w. beliau bersabda : “ Iman itu mempunyai tujuh puluh atau enampuluh lebih
cabang, yang paling utama adalah ucapan Laa ilaaha illallah ( tidak ada
sesembahan kecuali Allah ). Dan yang paling rendah adalah menyingkirkan
gangguan dari jalan. Malu adalah sebagian dari cabang iman “.
( H.R. Bukhari Muslim )
MASUK SYURGA
KARENA DAHAN
Begitu tinggi dan mulia
penghargaan Allah pada hamba Nya yang suka pada kebaikan, yang sangat perduli
dalam menyelamatkan nyawa seseorang, walau hanya dengan memotong dahan,
sehingga dibalas dengan syurga yang penuh kenikmatan. Dari
Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w. beliau bersabda : “ Saya melihat ada seorang
yang bersenang senang di dalam syurga karena ia memotong dahan yang berada di
atas jalan dimana dahan itu mengganggu kaum muslimin “. (
H.R. Muslim )
Kelihatannya nampak sepeleh
tuntunan Nabi ini, padahal sangat bermanfaat sekali, betapa banyak korban pengendara motor
gara gara menghindari banyaknya lobang disana sini, bahkan sampai meninggal
alias mati. Namun yang berwenang seakan cuek tak perduli, ironisnya para korban
adalah pembayar pajak yang uangnya justru banyak dikorupsi. .
SHODAQOH MENURUT KEMAMPUAN
SHODAQOH MENURUT KEMAMPUAN
Dari Abu Musa r.a. dari Nabi
s.a.w. beliau bersabda : “ Setiap Muslim itu wajib bershodaqoh “. Ada seorang
sahabat bertanya : “ Bagaimana seandainya ia tidak mempunyai apa apa ? “.
Beliau menjawab : ” Hendaknya berbuat dengan kedua tangannya sehingga hasilnya
dapat dimanfaatkan untuk dirinya dan dapat untuk dishodaqohkan “. Ia bertanya :
“ Bagaimana seandainya ia tidak bisa berbuat seperti itu ?. Beliau menjawab : “
Hendaknya ia membantu orang yang sangat membutuhkan bantuan itu “. Ia bertanya
: “ Bagaimana seandainya ia tidak mampu untuk memberi bantuan ? “. Beliau
menjawab : “ Hendaknya ia memerintah orang lain untuk berbuat baik “. Ia
bertanya lagi : “ Bagaimana seandainya ia tidak mampu untuk berbuat seperti itu
? “. Beliau menjawab : “ Hendaknya ia mencegah dirinya dari perbuatan keji,
karena mencegah dirinya dari perbuatan keji itu termasuk shodaqoh “. ( H.R Bukhari Muslim )
Shodaqoh sangat ditekankan,
bahkan Nabi sampai mewajibkan, namun jangan dikira bahwa shodaqoh mesti dengan
uang, banyak cara bershodaqoh diajarkan : Dengan tangan ( tenaga ), membantu
orang yang kesulitan, menganjurkan berbuat kebaikan, dan menahan diri dari
berbuat kedzaliman.
SEDEKAH WALAU TAK SEBERAPA
SEDEKAH WALAU TAK SEBERAPA
Dari Abu Hurairah r.a. berkata : “
Rasulullah s.a.w. bersabda : “ Wahai wanita wanita Islam janganlah sekali kali
seorang tetangga itu merasa hina untuk memberi shodaqoh kepada tetangganya
walaupun hanya kikil kambing “. ( H.R. Bukhari Muslim )
Kikil kambing mungkin istimewa
di negeri kita, namun beda di timur tengah, kikil sangat rendah nilainya, namun
Nabi s.a.w. mengajarkan agar jangan merasa hina walau bersedekah hanya dengan
kikil kambing yang tak seberapa nilainya.
MEMBERI
MINUM ANJING
Adapula bidang kebaikan yang
jarang dilakukan karena ketidak fahaman, yakni dalam memuliakan hewan, sehingga
sikap terhadap hewan disepelekan, padahal ribuan tahun silam Nabi s.a.w.
mengisahkan betapa tingginya nilai memuliakan hewan.
Dari
Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda : “ Pada suatu saat ada
seorang laki laki berjalan, kemudian ditengah tengah perjalanan ia merasa haus
sekali, ia mendapatkan sebuah sumur maka ia turun kedalamnya dan minum dari padanya.
Kemudian ia keluar tiba tiba ada seekor anjing yang menjilat jilat tanah karena
kehausan, kemudian orang itu berkata : “ Anjing ini benar benar kehausan
sebagaimana saya “, kemudian ia turun ke sumur lagi dan mengisi sepatunya
dengan air sampai penuh , kemudian ia menggigit sepatunya dan naik keatas
kemudian diberinya anjing tadi minum. Kemudian Allah memuji perbuatan orang
tersebut karena telah menolong anjing, kemudian Allah mengampuni dosanya “.
Para sahabat bertanya : “ Wahai Rasulullah apakah kalau kita menolong binatang
juga mendapat pahala ? “. Beliau
menjawab : “ Menolong setiap makhluk yang mempunyai limpa itu mendatangkan
pahala “.
( H.R. Bukhari Muslim )
Begitu banyak bidang kebaikan yang sangat banyak membawa manfaat, maka senyampang nyawa masih melekat, berbuat baik harus makin meningkat. Agar selamat di dunia dan akherat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar