BETAPA BESAR HIKMAH DIBALIK SAKIT
"
Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku ".
( Q.S. As Syu'ara'
80 )
Sakit memang tak nyaman,
karena badan sangat terganggu tak karuan, beda dengan dikala sembuh, badan
terasa nikmat dan nyaman. Disini sangat terasa bedanya, bila dicabut rahmat
Allah berupa kesehatan.
Dengan demikian baru bisa
merasakan, betapa Allah selalu menjaga dan memberikan, karuniaNya yang tak
dapat dihitung dengan bilangan. Ketika sakit banyak berkeluh kesah dan umpatan,
seolah Allah tak memperhatikan, padahal tatkala sehat lupa bersukur pada
pemberian, yang senantiasa dicurahkan Yang Maha Rahman.
HIKMAH
Kehidupan memang dirancang ada
kekurang sempurnaan, agar ada keseimbangan, dan pembagian rizki dalam kehidupan.
Berkat adanya orang sakit,
ilmu pengetahuan jadi ikut berkembang, seiring dengan datangnya penyakit yang
selalu berkembang. Para ilmuan sama berlomba mengadakan
penelitian, guna menemukan obat bagi proses penyembuhan, dengan demikian ikut
memacu para teknisi menciptakan peralatan canggih sebagai penunjang. Laboratoriumpun
banyak dibangun sebagai tempat pengujian. Pabrik obat banyak dibangun dan
didirikan, guna memproduksi obat obatan.
Bahkan poliklinik, rumah sakit, dari tipe
biasa sampai setingkat hotel berbintang sama
didirikan, betapa banyak karyawan dilibatkan, dengan demikian dapat menambah
lapangan pekerjaan, sekaligus mengurangi angka pengangguran. Subhaanallah, alangkah pandainya Allah
merancang kehidupan.
Lebih lebih dosen fakultas
kedokteran, para dokter, perawat, analis medis, dan karyawanpun sama ikut merasakan,
berkat adanya pasien yang memerlukan perawatan. Dengan demikian mestinya para
pasien bersyukur karena ikut andil memberikan, sejumlah biaya pengobatan,
sehingga disisi lain dapat memberikan dan menumbuhkan lahan garapan, yang
sangat bermanfaat bagi kehidupan.
BERSIKAP POSITIF
Orang yang sakit alias pasien, hendaknya sadar
jangan terlalu egois berketerusan !, agar tak tersiksa berkepanjangan, maunya sih
ingin sehat terus tanpa penyakitan. Ini berarti menentang ketentuan yang telah
digariskan.
Bila tak tak mau
kembali pada tuntunan, akan berakibat hidupnya selalu menderita karena penuh
kekecewaan, yang akan berakibat memperlambat proses kesembuhan. Karena kesembuhan
tidak hanya tergantung pada obat obatan, namun kondisi jiwa juga sangat ikut
menentukan !.
UJIAN
Maka agama tampil
secara prima dengan memberikan tuntunan, agar pemeluknya tahu arah dalam
menghadapi halangan. Dengan memahami agama akan beruntung dan berbahagia karena tahu jalan,
tak panik dan kelabakan, karena tahu dan faham rahasia kehidupan, yang telah
diajarkan.
Dengan demikian ia akan menerima
dengan rela, tak kecewa bila menghadapi masalah, tak panik bila ditimpa sakit
yang mengenainya. Karena tahu dan faham skenarionya, sehingga faham cara
menghadapi dan menangkalnya.
Sakit bukan adzab melainkan ujian,
ujian pasti diberikan kepada yang mengaku beriman, guna meningkatkan peringkat
keposisi lebih dekat kepada Tuhan.
" Apakah manusia itu mengira
bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman",
sedang mereka tidak diuji lagi ? ". (Q. S. Al Ankabut 2 )
Sehat harus terus diusahakan !, namun bila
takdir sudah digariskan, takkan bisa dielakkan. Dengan menyadari bahwa sakit
adalah ujian, maka sikap jiwa akan tenang, tidak panik dan kelabakan, karena
sudah faham, bahwa akan menerima pahala dan ampunan dari yang Maha Menentukan.
PENGHAPUS DOSA
" Tidaklah
seorang mukmin tertimpa penderitaan berupa penyakit atau perkara lainnya,
kecuali Allah hapuskan dengan kejelekan kejelekannya ( dosa dosanya )
sebagaimana pohon menggugurkan daunnya ".
( H.R. Bukhari Muslim )
MEMPEROLEH DERAJAT
" Allah tidak menguji
hambaNya yang beriman, menyangkut dirinya, hartanya, atau anaknya, kecuali
untuk salah satu dari dua tujuan, yakni mungkin ia mempunyai dosa yang tak tak
bisa diampunkan, kecuali dengan ujian ini, atau ia akan memperoleh derajat
disisi Allah yang tak bisa dicapainya kecuali dengan ujian ini ". (
H.R. Bukhari )
MEMPEROLEH KEBAIKAN
" Tidaklah suatu musibah menimpa
urat seorang mukmin, kecuali dengannya Allah akan menghapus kesalahannya,
menetapkan kebaikan baginya, dan akan mengangkat derajatnya ". ( H.R. Thabrani )
JALAN MENUJU SYURGA
" Ada seorang wanita yang
menghadap Nabi s.a.w. seraya berkata : " Aku terkena penyakit ayan dan
terkadang sebagian tubuhku tersingkap, do'akan aku ", Nabi s.a.w. bersabda
kepadanya : " Jika engkau mau bersabarlah, dan bagimu syurga sebagai
balasannya. Atau jika engkau mau maka aku akan berdo'a kepada Allah, sehingga
Dia menyembuhkanmu. Wanita shahabiyah itu berkata : " Aku akan bersabar
", kemudian ia berkata lagi : " Sesungguhnya lantaran penyakit ayan
ini sebagian tubuhku biasa tersingkap, maka berdo'alah kepada Allah untukku
agar tubuhku tak tersingkap ". Kemudian Nabi s.a.w. mendo'akan. ( H. R. Bukhari )
Ibnu Abbas bertanya kepada 'Atha'
: " Maukah kamu aku perlihatkan kepadamu wanita ahli syurga ? ", 'Atha'
menjawab : " Tentu ". Kemudian
Ibnu Abbas berkata : " Wanita ini ", Ibnu Abbas sambil menunjuk
kepada kepada wanita tersebut, kemudian ia meriwayatkan hadits diatas.
( Risalah ila kulli maridl, Dr. Abdul Muhdi Abdul Hadi ).
Untuk menuju syurga memang
banyak rintangan yang tak mengenakkan, beda dengan neraka yang penuh
kesenangan.
" Neraka itu
dikelilingi oleh hal hal yang disenangi, dan Syurga itu dikelilingi oleh hal
hal yang tidak disenangi ". ( H.R.
Bukhari )
TIAP PENYAKIT ADA OBATNYA
" Berobatlah wahai
hamba Allah, karena Allah tidak menciptakan kecuali juga menciptakan obatnya,
kecuali satu penyakit yaitu tua ". ( H.R. Ahmad )
Atas kemurahan dan belas kasih
Allah, walau menciptakan penyakit namun
Allah tetap memberikan obat penangkalnya, tinggal manusia yang harus
berusaha mencarinya. Namun Nabi s.a.w. melarang untuk berobat dengan yang
haram, apalagi mengandung kemusyrikan.
KEAJAIBAN SEORANG
MUKMIN
Demikian hebatnya kwalitas
seorang mukmin sampai Nabi s.a.w. bersabda : " Sungguh menakjubkan
urusan yang beriman itu, seluruh urusannya adalah kebaikan baginya, dan hal itu
tak mungkin terjadi selain pada diri seorang yang beriman. Jika mendapat nikmat
ia bersyukur, sehingga yang demikian itu adalah kebaikan baginya. Jika ia
mendapat cobaan maka ia bersabar, sehingga yang demikian itu menjadi
kebaikannya pula ". ( H.R. Bukhari Muslim )
MUTIARA HADITS
HIKMAH DIBALIK MUSHIBAH
Bagi seorang muslim mushibah merupakan hal biasa,
hal yang tak mengagetkan, karena ia sudah faham liku liku kehidupan, dengan
demikian ia tahu jalan, karena punya pegangan dan pedoman yang telah diajarkan.
Mushibah yang menimpa dihadapinya dengan
tabah, bukan dengan resah dan kepanikan, karena ia sadar bahwa mushibah
merupakan ujian dari Yang Maha Rahman, dalam rangka meningkatkan kwalitas iman.
Baginya dibalik mushibah pasti
ada hikmah yang bakal diterima, tinggal menunggu apa rahasia dibalik hikmah
yang bakal diterima. Karena memang demikian
agama mengajarkannya.
Dalam menghadapi mushibah Allah
sudah berfirman :
" Dan sungguh akan Kami
berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,
jiwa dan buah buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang orang yang
sabar. Orang orang yang apabila
ditimpa musibah, mereka mengucapkan : " Inna lillaahi wa innaa ilaihi rooji'uun
". ( Q.S. Al Baqoroh 155- 156 )
Dan Nabi s.a.w. juga memberikan tuntunan
dalam menghadapi mushibah. Dari Ummi Salamah bahwa dia
mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda : " Kalau seorang seorang hamba
tertimpa mushibah kemudian berdo'a :
INNAA LILAAHI WA INNAA
ILAIHI ROOJI'UUN
ALLOOHUMMAA AJIRNII FII
MUSHIIBATII WAKHLUFLII KHOIROMMINHA
( " Sesungguhnya kami dari
Allah, dan sesungguhnya kami akan kembali kepadaNya. Ya Allah berilah pahala
pada mushibahku ini, dan berilah ganti yang lebih baik darinya " ). " Tentulah Allah memberikan
pahala dan ganti kebaikan padanya ". ( H.R. Muslim, Ahmad, Ibnu Majah )
Begitu nyaman dirasakan bila
ajaran agama difahami dan diamalkan, sehingga tidak panik dan kelabakan dalam
menghadapi ujian, hatinya jadi tabah dan tenang, masa depannya dihadapi dengan
optimis bukan pesimis, karena do'a sudah disampaikan pada yang memberikan
ujian. Tinggal menunggu rahasia hikmah yang bakal diberikan oleh yang Maha
Menentukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar