Minggu, 17 Agustus 2014

DENGAN IMAN DAN TAQWA JADI BAROKAH








DENGAN IMAN DAN TAQWA JADI BAROKAH
OLEH :  H. M. FARID ANWAR
" Sekiranya penduduk negeri negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka barokah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan ( ayat ayat Kami ) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya ".  ( Q.S. Al A'raaf  96 )
Negara adalah karunia Ilahi, untuk mengelolanya hendaknya mematuhi dan mentaati kepada Sang Pemberi. Maka jangan coba mengingkari, karena sudah cukup banyak bukti, kaum terdahulu yang sama mengingkari karunia ini, dan tak pandai mensyukuri, jadi hancur berantakan yang bekasnya dapat dilihat sampai kini, sebagai pelajaran agar sejarah buruk tak terulang kembali.
Maka sangat tepat dan benar pernyataan, ketika para pimpinan terdahulu yang berjuang demi terciptanya kemerdekaan, pada pembukaan undang undang dasar empat lima mengawali dengan kalimat : Berkat Rahmat Allah dengan ini kami nyatakan kemerdekaan !.
KERAJAAN SABAIYYAH
        Pernah ada suatu negara, rakyatnya hidup makmur sejahtera, dibawah ampunan Allah yang Maha Kuasa, namun sayang beraKhir celaka, karena tidak pandai bersyukur kepadaNya. 
            Disurat Saba' dimuat kisahnya, Saba' adalah nama satu kabilah Arab yang tinggal di daerah Yaman sekarang ini. Mereka mendirikan kerajaan Sabaiyyah, beribukota Ma'rib, berkat kepandaiannya mereka dapat membangun bendungan raksasa " Bendungan Ma'rib ", sehingga negerinya subur dan makmur, berkat pertaniannya yang dikelola dengan baik.
NEGARA INDAH DALAM NAUNGAN AMPUNAN ALLAH
          Keindahan dan kemakmuran kerajaan Sabaiyyah digambarkan dalam surat Saba' ini, sebagai negara agraris yang ditunjang sistim pengairan yang canggih. Dengan tata letak perkebunan yang indah dan rapi, yang luas terhampar dikanan kiri, sehingga nampak nyaman dihati, lebih lebih karena hasil perkebunannya yang melimpah sekali.
            " Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda ( kekuasaan Tuhan ) di tempat kediaman mereka yakni dua buah kebun di sebelah kanan dan kiri. ( kepada mereka dikatakan ) : " Makanlah olehmu dari rezki yang ( dianugerahkan ) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada Nya. ( Negerimu ) adalah negeri yang baik dan ( Tuhanmu ) adalah Tuhan yang Maha Pengampun ". ( Q. S. Saba' 15 )
         Bahkan keindahannya ditunjang dengan keberadaan negara tetangga yang  makmur penuh barokah ( negeri Syam ), dengan jalan yang ditata rapi dan mudah, sehingga enak dan nyaman menempuhnya, karena seolah terjaga, baik perjalanan siang maupun malam hari karena amannya.
         "  Dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri negeri yang Kami limpahkan berkat kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan ( antara Syam dan Yaman ) dan Kami tetapkan antara negeri negeri itu ( jarak jarak ) perjalanan. Berjalanlah kamu di kota kota itu pada malam hari dan siang hari dengan aman ".  ( Q.S. Saba' 18 )
           Karena asyiknya sifat tamak mulai membayang, dengan berdo'a agar negara tetangganya ditiadakan, agar mereka dapat memonopoli hasil perdagangan.
     " Maka mereka berkata : " Ya Tuhan Kami jauhkanlah jarak perjalanan kami ", dan mereka menganiaya diri mereka sendiri. Maka Kami jadikan mereka buah mulut dan Kami hancurkan mereka sehancur-hancurnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda tanda kekuasaan Allah bagi Setiap orang yang sabar lagi bersyukur ".  ( Q.S. Saba' 19 ) 
SYUKUR BERGANTI KUFUR
             Rupanya dengan kemewahan dan kemakmuran ini, menyebabkan kaum Saba' jadi terlena dan lupa mensyukuri, bahkan makin ingkar pada Sang Ilahi,  bahkan mereka jadi berani mengingkari seruan para Nabi.                   Karena keingkaran mereka ini Allah menimpakan kepada mereka adzab yang pedih, berupa banjir bandang yang diakibatkan jebolnya bendungan Ma'rib yang megah ini. Setelah bendungan Ma'rib jebol, negeri Saba' menjadi kering dan kerajaan mereka menjadi hancur sekali. Yang dulunya ditumbuhi tanaman segar jadi berganti, dengan tumbuhan gersang  yang pahit sekali.
         " Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir  besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi ( pohon pohon ) yang berbuah pahit, pohon Atsl ( sejenis pohon cemara ) dan sedikit dari pohon Sidr (  sejenis pohon bidara ) ".   ( Q.S. Saba' 16 )
KEHANCURAN AKIBAT TAMAK, DZALIM DAN KURANG BERSYUKUR
     Kurang bersyukur, ketamakan dan kedzaliman, mengakibatkan kekufuran, berakibat adzab Allah dijatuhkan, bila sudah demikian adzab sulit dihindarkan, kecuali bila mau kembali kejalan Tuhan.   
          "  Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. Dan Kami tidak menjatuhkan azab ( yang demikian itu ), melainkan hanya kepada orang orang yang sangat kafir ".  ( Q.S. Saba' 17 )
BERMACAM ADZAB UMAT TERDAHULU
KAUM NABI MUSA ( QORUN ) DIBENAMKAN KEDALAM BUMI
           " Maka Kami benamkan Qorun beserta rumahnya kedalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap adzab Allah. dan tiadalah ia termasuk orang orang ( yang dapat ) membela ( dirinya ) ". ( Q.S. Al Qoshosh 81 )  
KAUM NABI MUSA (  DIZAMAN FIR'AUN ) DILANDA TAUFAN, BELALANG, KUTU, KATAK DAN DARAH
               " Maka Kami kirimkan kepada mereka taufan, belalang, kutu, katak dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa ".  ( Q.S. Al A'raf 133 )
KAUM NABI NUH DITENGGELAMKAN   
            " Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian Kami selamatkan Dia dan orang orang yang bersamanya dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang orang yang mendustakan ayat ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta ( matahatinya ) ".
 ( Q.S. Al A' raf 64 )
KAUM NABI HUD DITIMPA GEMPA                                   
    " Maka Kami selamatkan Hud beserta orang orang yang bersamanya dengan rahmat yang besar dari Kami, dan Kami tumpas orang orang yang mendustakan ayat ayat Kami, dan tiadalah mereka orang orang yang beriman ".                                                                    
          " Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat mayat yang bergelimpangan ditempat tinggal mereka  ".                ( Q.S. Al A'raf 72, 78 )
 KAUM TSAMUD DIBINASAKAN SUARA PETIR YANG DAHSYAT
         " Adapun kaum Tsamud, maka mereka telah dibinasakan dengan kejadian yang luar biasa ( petir yang amat keras ) yang menyebabkan suara yang mengguntur yang menghancurkan ". ( Q.S. Al Haaqqoh 5 )
KAUM 'AAD DILANDA ANGIN DINGIN DAN KENCANG SELAMA 8 HARI
     " Adapun kaum 'Aad maka mereka telah dibinasakan dengan angin   yang  sangat dingin lagi amat kencang, Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus. Maka kamu lihat kaum 'Aad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan mereka tunggul pohon kurma yang telah kosong ( lapuk ) ". ( Q.S. Al Haaqqoh 6-7 )
DENGAN IMAN DAN TAQWA JADI BAROKAH JAUH DARI BENCANA
         Barokah adalah kebaikan yang lebih dari sisi Allah, bila suatu negara menginginkan aman sentausa, adil makmur sejahtera, hendaknya mengikuti resep Sang Pencipta, tidak bisa resep lainnya, sejarah telah banyak membuktikannya, bila mengesampingkan iman dan taqwa, tinggal menunggu saat kehancurannya !.
           Mengatur negara tidak bisa hanya dari segi fisiknya saja, namun juga ahlak manusianya juga. Karena ahlak sangat berkaitan erat dengan sesama, dan juga dengan Sang Pencipta.      
       Maka iman sebagai landasan perlu ditanamkan pada setiap anak negeri, dengan iman prilaku akan terawasi, dengan iman akan bersikap hati hati. 
           Iman yang mantap akan membuahkan sikap taqwa : Suka memberi dan tidak suka meminta. Bersikap adil, tidak suka mendzalimi. Tidak suka marah atau emosi. 
         Saling memaafkan kesalahan manusia. Suka berbuat baik, gemar menolong sesama, saling menyayangi, tidak suka membuat sulit urusan orang. Tidak rela bila melihat penderitaan, merasa puas bila telah menuntaskan. Kehadiran orang bertaqwa sangat bermanfaat bagi manusia dan mahluq lainnya.
          Jika iman dan taqwa telah dilaksanakan, barokah dari langit dan bumi akan dikucurkan. Dari bumi : Tanaman pada tumbuh subur menyenangkan. Hasil tambang yang melimpah bukan lumpur panas yang membahayakan.           Hasil laut yang bermanfaat dan menghasilkan. Dari langit : Air hujan yang bermanfaat tak membahayakan, bukan banjir bandang yang menakutkan. Angin sebagai penebar benih yang bermanfaat bagi tanaman, serta iklim yang menyejukkan, bukan panas tak karuan, yang menghasilkan berbagai penyakit yang menyengsarakan.
            Para pemimpin sangat perduli, membantu dan mempermudah semua urusan, rakyat jadi suka dan senang, sehingga rakyat suka mendo'akan pada para pimpinan, yang telah ikut mensejahterakan.
            Dengan demikian dari langit akan ada sambutan, baik dari Allah Yang Maha Rahman, maupun para Malaikat yang ikut turun tangan melaksanakan perintah Tuhan. Insyaa Alaah kebarokahan akan diturunkan, menjadi negara yang baik dan indah dibawah lindungan, dan ampunan Allah yang Maha Maha pengampun dan Maha Rahman.  

             




Tidak ada komentar:

Posting Komentar