Selasa, 12 Agustus 2014

ORGAN TUBUH JADI SAKSI




ORGAN TUBUH JADI SAKSI
M. FARID ANWAR
" Kamu sekali sekali tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu kepadamu bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan ".  ( Q. S . Fushilat 22 )
              Atas Kebesaran dan Kemurahan Allah, manusia diberi organ tubuh yang lengkap dan sempurna, bahkan bentuk manusia paling baik dibanding dengan makhluk ciptaan Allah lainnya.
 " Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik baiknya " . ( Q.S. At Tin 4 )
PENDENGARAN BERFUNGSI DULU
    Berkat ketinggian dan kebenaran Al Quran, ketika bayi lahir kedunia perlengkapan tubuh yang berfungsi terlebih dahulu dirinci secara urut sebagai berikut :
 " Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur ".  ( Q. S. An Nahl 78 )
  Telinga yang berfungsi untuk mendengar, difungsikan terlebih dahulu oleh Allah, bahkan ketika bayi masih dalam kandungan. Telinga merupakan organ yang tak pernah istirahat, walaupun semua organ dalam keadaan istirahat ( tidur ).                                             
   Maka Jika terdengar suara maka spontan tubuh akan terbangun, tetapi jika fungsi telinga terhenti, maka hiruk-pikuk disekitarnya tidak akan dapat membangunkan tidurnya, sebab alat pendengaran ( telinga ) tidak bisa menerima sinyal suara.
TELINGA SELALU SIAGA
               Beda dengan mata yang membutuhkan cahaya untuk bisa melihat,  sedang telinga tidak. Maka dalam keadaan gelap, mata tidak bisa berfungsi walaupun mata tidak rusak. Sedangkan telinga selalu mendengar, baik siang maupun malam, dalam gelap maupun terang . Maka telinga tidak pernah tidur dan tidak pernah berhenti berfungsi.
KEISTIMEWAAN TELINGA
    Ketika Allah Ta'ala menyebutkan kata "pendengaran" dalam Al-Qur'an, selalu didahulukan dari penglihatan. Sungguh ini merupakan satu mu'jizat Al-Qur'an yang mulia. Karena pendengaran adalah organ manusia yang pertama kali bekerja ketika hadir kedunia.
    Maka saat pertama kali bayi lahir, ia bisa mendengar, beda dengan mata. Pendengaran adalah organ yang pertama kali mempengaruhi organ lain bekerja, maka ketika mendengar suara, ia kaget dan menangis. Beda dengan ketika ada gerakan didepan matanya, maka bayi tidak bergerak sama sekali (tidak merespon). 
  Ketika manusia tidur, semua organ tubuhnya istirahat, kecuali pendengarannya. Jika ingin membangunkan dari tidurnya, tidak bisa hanya dengan memberikan aba aba didepan matanya, karena mata tak akan merespon. Tetapi jika ada suara berisik di dekat telinganya, maka bisa membuatnya terbangun seketika. Telinga adalah penghubung antara manusia dengan dunia luar.
 Allah Ta'ala ketika ingin menyelamatkan dan menunjukkan kekuasaanNya, maka ashhabul kahfi ditidurkan selama 309 tahun, dengan cara menutup telinganya.
" Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu ". ( Q.S. Al Kahfi 11 )
" Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun ".      
 ( Q.S. Al Kahfi 25 )                                                           
JADI SAKSI DAN MELAPOR                                                                      Berkat Kekuasaan dan KebesaranNya anggauta tubuh yang dianugerahkan, tidak hanya bisa mendengar, melihat dan merasa, namun ikut merekam apa yang telah diperbuatnya !. Bahkan kelak akan berbicara dan melapor kepada Allah, Subhaanallah.  
  " Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang apa yang telah mereka kerjakan. Dan mereka berkata kepada kulit mereka : " Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami ? ", kulit mereka menjawab : " Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai ( pula ) berkata, dan Dia-lah yang menciptakan kamu pada kali pertama dan hanya kepadaNyalah kamu dikembalikan ". ( Q. S. Fushilat 20-21 )
   Kelak sebelum anggauta tubuh melapor kepada Allah tentang hal hal yang telah diperbuatnya ketika didunia, maka berhati hatilah dalam memanfaatkan organ tubuh !. Dengan selalu melaksanakan tuntunan dan menjauhi laranganNya, dan suka memohon  ampun terhadap kesalahan yang telah diperbuatnya.
TIDAK BISA MENGELAK
  Begitu ketatnya Allah mengawasi prilaku manusia, sehingga manusia tidak bisa mengelak terhadap apa yang telah diperbuatnya.
    " Kamu sekali-sekali tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu kepadamu bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan ".   ( Q.S . Fushilat 22 )
     Bahkan tidak hanya organ tubuh yang merekam, masih ada sistim lain untuk memperketat sistim pengawasan, dengan menugaskan dua malaikat  khusus yakni : Roqiib dan 'Atiid.
     Malaikat adalah makhluk khusus yang tak punya nafsu, tak punya kepentingan dan tak membutuhkan materi, semata mata hanya tunduk pada perintah Allah.
     " Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat pengawas ( Roqiib ) yang selalu hadir ( 'Atiid ) ". 
( Q. S. Qoof 18 )                                                                                           
     Begitu canggih dan ketat pengawasan Allah, sehingga benar benar akurat !. Sehingga manusia tidak bisa mengelak dari apa yang telah diperbuatnya !.                                           
AKAN DITANYA !
             Maka organ tubuh yang telah diterima dan dipakai selama hidup, pada hakekatnya merupakan pinjaman, yang akan diminta pertanggung jawabannya, maka berhati hatilah dalam memanfaatkannya, karena kelak akan ditanya !.
            Khususnya dalam hal beribadah, harus selalu berpegang pada tuntunanNya,   jangan asal beribadah tanpa dasar ilmu agama.   
   " Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya ".  ( Q.S. Al Israa' 36 )
BELUM TERLAMBAT
         Kiranya sudah cukup lama kita menikmati pinjaman Allah, berupa organ tubuh yang begitu canggih dan istimewa !, namun sudahkah menyadari bahwa kelak akan ditanya dan diminta pertanggung jawabannya.

      Maka mari berpandai pandai dalam memanfaatkan, pakailah hati ( iman ) sebagai dasar pertimbangan dalam setiap tindakan !. Sebelum kelak diperhitungkan, agar tidak menyesal dihari kebangkitan. 

PENGOBATAN NABI S.A.W.
MANFAAT CUKA
          Rasulullah s.a.w. bersabda : " Sebaik baik lauk adalah cuka ".
( H. R. Muslim dan Ahmad )
            " Setiap rumah yang ada cuka tidak bisa disebut miskin ". 
( H.R. Ahmad )                                                                 
 KHASIAT
            Cuka khususnya cuka apel memiliki manfaat : dapat mengurangi kadar lemak dalam darah. Jika diminum dengan air dari salad ketika makan, dapat menghilangkan lemak. Hal ini disebabkan karena cuka adalah asam astik, unsur tengah tengah ditubuh manusia, yang berhubungan dengan protein, lemak dan karbohidrat, disebut acetoacetate.
            Mengkonsumsi cuka secara teratur bersama makanan, selada, atau satu sendok makan diaduk dengan segelas air ( apalagi cuka apel ), dapat menjaga kadar lemak dalam tubuh, serta mengurangi atau menghilangkan risiko arteosclerosis. Hal ini disebabkan karena cuka mengubah kelebihan lemak menjadi unsur tengah acetoacetate yang masuk pada pengobatan gizi.
MENGANDUNG ASAM ASTIK DAN ORGANIK
            Cuka apel sebaik baik cuka, karena selain mengandung asam astik yang menjadi unsur unsur utama, cuka apel juga mengandung asam organik yang diperlukan oleh tubuh dalam pengolahan gizi, ditambah mineral lainnya yang diperlukan tubuh.
            Dalam kitab pengobatan herbal ( Aththib Asysya'bi ) karya dokter Jarvis diungkapkan bahwa cuka dapat membersihkan lambung dari kuman, dan juga bisa menyembuhkan infeksi diginjal dan saluran kencing, karena cuka dapat menghilangkan nanah yang terdapat pada air kencing.
            Cuka bisa juga menyembuhkan sakit kepala kronis, dengan cara mencampur dengan air dalam perbandingan : 1 ( cuka ) dan 3 ( air ), kemudian dikompreskan.
DIKONSUMSI NABI DAN KHOLIFAH UMAR 
            Diriwayatkan pula bahwa Rasulullah s.a.w. pernah mengkonsumsi cuka dengan minyak. Begitu pula pada saat tahun ramadah ( krisis ekonomi ), Kholifah Umar Ibnul Khoththob ikut prihatin Khoththob hanya makan minyak dan cuka, tidak tidak makan daging, hingga kaum fakir miskin telah sanggup dan mampu membeli makanan. ( Disarikan dari buku herba Nabawi oleh Prof. Dr. Abdul Basith As Sayyid )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar